MEXINTV,COM.Kupang – Lima warga dari Kabupaten Kupang, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) mengalami kecelakaan laut saat akan memancing akibat di hantam gelombang laut di perairan Laut Teres Amarasi Timur.
Kelima orang ini menjadi korban amukan ombak Laut Teres. Beruntung, kelimanya berhasil selamat dan kini dalam kondisi sehat meski masih mengalami trauma.
Kapolres Kupang AKBP Rudy Junus Jacob Ledo, S.I.K., S.H melalui Kapolsek Amarasi AKP Jemmy O. Sigakole membenarkan adanya kejadian tersebut.
Menurut Kapolsek AKP Jemmy, kejadian itu terjadi pada Sabtu namun dalam kejadian ini tidak ada korban jiwa.
“kecelakaan laut yang menimpa lima orang asal Kabupaten Kupang ini terjadi hari Sabtu kemarin, korban semuanya selamat,” kata AKP Jemmy, dalam rilis yang diterima media ini, Minggu (13/5/2025).
Mendapatkan laporan tersebut, pihak kepolisian segera menindaklanjuti dengan menerima pengaduan dari warga, mengecek kondisi para korban dan mencatat identitas mereka, melaporkan kejadian kepada pimpinan, serta membuat laporan resmi.
Setibanya polisi di tempat kejadian, di perairan sekitar 500 meter dari garis pantai Kbo’o, ombak besar tiba-tiba menghantam perahu hingga terbalik.
“Kelima korban pun terjatuh ke laut. Meski sempat panik, mereka berhasil berenang menuju daratan dan kemudian dievakuasi oleh warga setempat ke Puskesmas Sonraen sekitar pukul 02.00 Wita untuk mendapatkan perawatan medis.
Kapolsek menjelaskan, dari keterangan salah satu saksi yang menjadi korban mengaku, saat kejadian cuaca di sekitar pantai tampak berawan namun tidak hujan.
“Gelombang laut yang tiba-tiba besar diduga sebagai pemicu utama terbaliknya perahu. Pada Minggu dini hari sekitar pukul 02.00 Wita, kelima korban telah dinyatakan pulih dan diperbolehkan pulang ke rumah masing-masing,” tambahnya.
Kapolsek Amarasi Selatan mengingatkan agar para nelayan maupun warga pesisir lebih berhati-hati dan memprioritaskan keselamatan.
“Kami menghimbau masyarakat agar sementara waktu tidak melaut karena kondisi cuaca yang tidak menentu akhir-akhir ini,” imbuh dia.
Berikut adalah identitas para korban:
1. Fiktor Nabut, lahir di Sonraen pada 17 Januari 1995, berprofesi sebagai wiraswasta, berdomisili di RT 017/RW 009, Kelurahan Sonraen, Kecamatan Amarasi Selatan.
2. Mekri Rimon Bionome, lahir di Sonraen pada 23 Maret 1996, berusia 29 tahun, berprofesi sebagai petani, tinggal di RT 011/RW 006, Kelurahan Sonraen.
3. Nimrot Billi, lahir di Sumba (tanggal dan bulan tidak diketahui) tahun 1987, berprofesi sebagai wiraswasta, beralamat di RT 031/RW 009, Kelurahan Oesao, Kecamatan Kupang Timur.
4. Yanri Nait, lahir di Oesao pada 14 Agustus 1994, berusia 29 tahun, wiraswasta, berdomisili di RT 018/RW 007, Kelurahan Oesao.
5. Yulius Dappa, lahir di Sumba pada 26 Juli 1996, berusia 28 tahun, berprofesi sebagai wiraswasta, tinggal di RT 001/RW 001, Kelurahan Lasiana, Kecamatan Kelapa Lima..(Tim)