Diduga Polisi Salah Tangkap pelaku Bom Ikan Di Semau.

MEXIN TV, Kupang – Anak Pelaku Bom Ikan Yesua Nabu (9) anak kandung Frans Nabu yang dituduh melakukan bom ikan di Desa Uiasa, Kecamatan Semau, Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT) mengaku ayahnya Frans Nabu bukan yang melakukan bom tetapi paman Son Neno. Menurutnya yang menaruh bom diatas sampan Fans Nabu ialah Aldi Timung.

“Bukan bapak yang bom tapi paman Son Neno karena saat itu kami hanya pukat saja dan yang taruh bom di kami punya sampan itu paman Aldi Timung,” ujar Yesua saat dikonfirmasi, Selasa (17/1/2023).

Yesua menceritakan karena kehabisan beras, Frans Nabu mengajaknya ke laut untuk memukat. Setelah sampai di laut mereka langsung membuang pukat saat melihat banyak ikan yang berkerumunan. Usai menarik pukat mereka membersihkan. Tidak lama kemudian muncul seorang warga bernama Aldy Timung dari arah belakang. Kadatangannya langsung menaruh bom diatas sampan milik.

Baca Juga:  Kolaborasi Pemerintah Kabupaten Kupang Dan Bank NTT Oelamasi  Dalam Mencegah Stunting  Di HUT Bank Ke - 62

“Saya dengan bapak saat itu didalam laut untuk bersihkan pukat tidak lama kemudian saya lihat paman Aldi sandar sampan dekat kami punya, dia langsung taruh bom diatas sampan kami. Saya mau beritahu bapak tapi takut,” ceritanya.

Yesua menambahkan usai menaruh bom, Aldi Timung langsung kabur dengan sampan meninggalkan lokasi. Berselang beberapa menit kemudian, Polairud mulai datang untuk melakukan pemeriksaan. Setelahnya ditemukan bom ikan disimpan diatas sampan Frans nabu

Baca Juga:  Polsek Kelapa Lima Amankan  Pelaku Tindak Pidana Kasus Penganiayaan

“Dia habis simpan langsung kabur dengan sampan, kami tidak tau apa-apa kaget saja Polisi datang bilang mau periksa. Saat periksa mereka temukan itu bom dalam sampan kami yang ditendis dengan pukat,” katanya lagi.

Sementara Istri FN Dorkas Massa (32) mengisahkan FN yang berprofesi sebagai petani tidak tahu merakit bahan peledak apalagi melakukan bom. Selama ini hanya mencari ikan dengan memukat langsung untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.

Baca Juga:  Polresta Kupang Kota Akan Segera Tetapkan Tersangka Penimbunan BBM

“Suami saya tidak tahu merakit dan tidak pernah saya lihat dia bom. Dia cari ikan hanya dengan pukat saja,” ungkanya histeris.

Hasil pencarian ikan dari Frans Nabu kata Dorkas, dijual disekitaran perkampungan. Hasil jualan digunakan untuk membeli beras dan kebutuhan dua orang anak-anak yang masih SD. Ia menuntut hukum yang adil terhadap suaminya Frans Nabu

“Kalau suami saya dapat ikan nanti dia pergi jual keliling kampung untuk kami pakai beli beras dan sisanya untuk kebutuhan Yesua dan adiknya. Saya hanya butuh keadilan saja,”..(MEX)