Diduga Rekayasa Laporan Keuangan Bank NTT Penyimpangan Rp.44,3 M

MEXIN Tv,Kupang – Diduga Rekayasa Laporan Keuangan BPD-NTT Tahun buku 2020. Dimana hasil analisa laporan tersebut ditemukan adanya selisih atau penyimpangan sebesar Rp44,3 milar lebih..(8/02/2023).

Dalam surat IIK Nomor : 042/laporan/IKK/DPP/XII/2022 kepada DPRD NTT,

Ketua Umum DPP LSM IKK, Zulnaini melaporkan hasil temuan adanya Rekayasa Laporan Keuangan pada Bank Pembangunan Daerah (BPD) Nusa Tenggara Timur (NTT) Tahun Buku 2020, telah dipublikasikan sebagai konsumsi publik dan telah ditandatangani oleh Direktur Utama serta Direktur Operasional yang menyatakan bertanggung jawah penuh atas hasil pemeriksaan laporan keuangan tersebut sebesar Rp 44.360.851.139.

Melakukan analisa secara komprehensif dan menguji kebenaran atas Laporan Keuangan tersebut

Analisa yang dilakukan mempergunakan data yang disajikan dalam Laporan Keuangan BPD – NTT Audited 2020 yang telah dipublikasikan , dan hasil Analisa (uji Kebenaran)

Baca Juga:  Dinas PUPR Kota Kupang Tidak Tindak Lanjuti Lampu Jalan yang Rusak Di Kelurahan Mantasi

Penyimpangan yang dimaksudkan adalah koreksi atas selisih yang terjadi akibat mutasi. Dimana adanya pos – pos dalam laporan keuangan yang tidak terkoneksi dengan pos lainnya (transaksi tunggal), yang perlu mendapat penjelasan tambahan, perbedaan yang signifikan antar penjelasan catatan atas laporan keuangan dengan pos-pos dalam laporan keuangan, serta tidak adanya penjelasan terhadap pos-pos material lainnya yang mempengaruhi laporan keuangan secara signifikan.

“Temuan “Penyimpangan” seperti ini dapat kami kategorikan sebagai ” Rekayasa Laporan Keuangan ( RLK ),” tegasnya.

Hasil Analisa yang kami lakukan , menunjukkan ada “Penyimpangan Rekayasa” yang terjadi pada pos – pos sebagai berikut :

Baca Juga:  Dirut Bank NTT Alex Riwu Kaho Pemberhentian Izhak Eduar Rihi karena Tak Cakap adalah Fitnah

Penyajian Cadangan Penurunan Nilai sebesar Rp 9.350.388.517. Selisih ini terjadi dikarenakan pada Laporan Laba Rugi dibebankan sebagai biaya, akan tetapi dakam rekening pos tesebut tidak ada atau apabila diklasifikasi ke Cadangan Kerugian Penurunan Nilai Kredit yang Diberikan, maka tetap terjadi selisih.

Berkenaan dengan selisih (penyimpangan) laporan keuangan tersebut diatas, terdapat selisih kas dan setara kas sebesar Rp 44.360.851.139. Selisah kas dan setara kas disebabkan perbedaan antara Saldo Kas dan Setara yan disajikan di Neraca dengan Saldo Kas dan Setara Kas yang disajikan pada laporan Arus Kas.

Baca Juga:  PENJABAT WALI KOTA TINJAU PEMASANGAN POHON NATAL SEPANJANG JALAN EL TARI

Selisih tersebut terdapat pada Penempatan Pada Bank Indonesia dan Bank Lain Selisih Saldo Kas Setara Kas Disajikan di Neraca Rp931.200.431.083. Disajikan pada Laporan Arus Kas Rp. 887.000.000.000, Selisih (Disajikan pada Laporan Arus Kas Lebih Kecil) Rp. 44.200.431.083 Selisih Saldo Aldhir Kas Setara Kas Disajikan di Neraca Disajikan pada Laporan Arus Kas Selisih

Menyurati DPRD NTT guna menanggapi temuan IKK tersebut. “Kami diminta tanggapi temuan ini, sehingga kami panggil Bank NTT untuk jelaskan,” kata Ketua Komisi III DPRD NTT, Jonas Salean.

Mereka tidak memenuhi undangan Komjsi III DPRD NTT. “Kami hendak pertanyakan kebenaran infornasi ini,”..(Tim)