Jembatan Kapsali di Amfoang Nyaris Putus Akibat Banjir

MEXIN Tv, Kupang – Jembatan Kapsali di Desa Manubelon, Kecamatan Amfoang Barat Laut, Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT) nyaris putus akibat diguyur hujan deras sejak dua hari terkahir..(5/02/2023).

Akibat sudah dua hari ini hujan terus menerus. Dampaknya anak sekolah SMP dan SMA disini tidak bisa ke sekolah,” ujar Camat Amfoang Barat Daya Yesua To.

Mengaku akibat putusnya jembatan Kapsali mengakibatkan siswa di SMP Negeri I Manubelon dan SMA Negeri I Manubelon yang tinggal di Dusun 03 Oelamopu, Desa Manubelon tidak bisa melintasi untuk bepergian ke sekolah. Menurutnya jembatan Kapsali merupakan penghubung utama dari arah Kota Kupang menuju wilayah Amfoang Barat Laut, Amfoang Utara, dan Amfoang Timur.

Baca Juga:  BASARNAS TINGKATKAN KESIAPSIAGAAN SAR JELANG NATAL 2022 DAN TAHUN BARU 2023

 

Ini warga di sejumlah Kecamatan di wilayah Amfoang tidak bisa lewat, prihatin sekali dengan anak-anak sekolah.

Masyarakat setempat untuk tetap waspada. Pihaknya tetap siaga dan memantau situasi yang terjadi.

“Kami dari pihak kecamatan sudah imbau, tentu secara umum kami sampaikan kepada pemerintah desa dan masyarakat. Berdasarkan informasi update perkiraan cuaca dari BMKG terkait intensitas curah hujan agar masyarakat tetap waspada dan kami pemerintah selalu siaga memantau situasi yang terjadi,” pungkasnya.

Baca Juga:  TPID KOTA KUPANG LAUNCHING PASAR MURAH BERAS DAN 7 KOMODITI


Salah satu mahasiswa asal Amfoang Barat Laut Mesak Skau yang dimintai komentarnya menegaskan kepada pemerintah Kabupaten Kupang dan Provinsi NTT agar segera membangun jembatan tersebut yang selama ini sebagai penghubung utama jalur pantura.

Apabila dibiarkan tanpa ada perhatian serius maka akan memperhambat akses ekonomi masyarakat Amfoang, bukan saja itu, mahasiswa juga pasti kesulitan kiriman uang regis dan bekal dari orangtua karena tidak ada akses transportasi yang bisa melintasi.

Baca Juga:  ORMAS GARUDA KUPANG TOLAK ORGANISASI ALIANSI MAHASISWA PAPUA

“Pemerintah Kabupaten dan Provinsi harus segera atasi dengan membangun jembatan karena itu penghubung utama. Kalau dibiarkan maka akses ekonomi masyarakat juga terhambat. Apalagi kami mahasiswa yang tinggal di Kota Kupang juga alami kesulitan kiriman uang dan bekal,” tegasnya..(MEX).