Pihak SMPN 4 Kuwus Barat Bebankan Uang Ujian Sekolah Kepada Orang Tua Murid, Akibat Dana Bos tidak cukup

Mexintv.com,Labuan Bajo – Pihak Sekolah SMPN 4 Kuwus Barat, kecamatan Kuwus Barat, Manggarai Barat NTT, membebankan uang ujian Sekolah/ Asesmen Nasional kepada orang tua murid lantaran dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) tak cukup untuk memenuhi kebutuhan kegiatan Ujian Sekolah atau yang disebut Asesmen.

Kanisius Sabar, yang merupakan salah orang tua murid di SMPN4 Kuwus Barat menyampaikan keberatannya saat diwawancarai oleh media ini, Kamis 18 April 2024

“Saya keberatan dengan keputusan itu, karena inikan sekolah negeri sementara dana Bos kan ada, kami selaku orang tua murid beban dengan cara yang diambil oleh lembaga”ungkapnya kepapa awak media, Kamis 18 April 2024.

Baca Juga:  PERINGATAN HUT DWP KE-23 TAHUN 2022

Lebih lanjut Kanisius Sabar mengingatkan jangan sampai ini akan menjadi preseden buruk terhadap lembaga.

“Ini sangat janggal bagi kami orang tua murid, ini bukan ujian nasional , ini ujian yang diselenggarakan oleh kabupaten dan berpengaruh pada output atau citra lembaga ini di masa-masa yang akan datang” lanjutnya.

Prihal itu, media ini mencoba mendatangi pihak sekolah guna meminta konfirmasi dan klarifikasi terkait isu ini.

Pihak sekolah pun membenarkan prihal uang ujian sebesar Rp 200.000 tersebut dan itu adalah hasil kesepakatan para guru dan orang tua murid kelas IX (Sembilan).

Baca Juga:  SAR Gabungan Berhasil Temukan Seorang Pria yang Hilang dalam Pendakian di Gunung Fatuleu

“Iya betul, saya melakukan rapat dengan orang tua murid dan ada berita acaranya” ungkap Evangelos Duwah, S.Pd selaku Kepala Sekolah SMP Negeri 4 Kuwus Barat kepada Awak media, Jum’at 19 April 2024.

“Saya tidak paksa mereka untuk pungut kakak, tapi berdasarkan kesepakatan dan ada daftar hadir serta berita acara dan orang tua murid sendiri yang membatasi tanggal akhir pengumpulan uangnya” sambungnya.

Sementara terkait penggunaan uang sebesar Rp 200.000 tersebut Kepala Sekolah SMP Negeri 4 menjelaskan untuk biaya guru pembimbing 18 orang serta makan minum guru dan murid serta penggandaan soal.

Baca Juga:  Tindak Tegas Oknum Penembakan di Belu Polda NTT  Proses Hukum

“Uang tersebut untuk biaya guru pembimbing, penggandaan soal serta mamiri guru dan murid, karna dana BOS tidak cukup untuk memenuhi kegiatan ini” tutupnya.

sementara itu saat di wawancara oleh awak media melalui pesan WhatsApp,pada tanggal 20, April 2024 terkait penggunaan uang sebesar Rp 200.000 yang di sepakati oleh pihak sekolah dan orang tua murid.

Kadis pendidikan Menyampaikan “Meskipun bos ada, tetap saja antara komite dan sekolah bisa menyepakati apa saja sebatas kemampuan.Dan intinya ada kesepakatan dengan komite yang bentuknya berupa sumbangan” tutupnya..(Tim)